Mengapa Kita Bisa Mengidap Covid-19 Tanpa Gejala?
SB30 Health – Sobat sehat, tahukah anda mengapa kita bisa mengidap Covid-19 tanpa gejala? Yang menjadi penyebabnya adalah kondisi imunitas kita yang kuat, sehingga bisa melawan virus covid-19. Pada keadaan seperti ini, maka kita tidak akan langsung drop atau menunjukkan gejala covid-19. Akan tetapi, kita memiliki potensi menularkan kepada orang lain melalui droplet kita.
Dalam kasus seperti ini, ketika dihadapkan dengan rapid test dan swab test bisa dipastikan hasilnya positif. Ketika hasil swab menunjukkan positif, maka kita akan diwajibkan karantina/isolasi mandiri di rumah dan dilarang bepergian terlebih dahulu selama 14 hari, yakni masa inkubasi virus Covid-19.
Masa inkubasi adalah jangka waktu antara terjangkit virus dan munculnya gejala penyakit. Pada umumnya masa inkubasi COVID-19 diperkirakan berkisar dari 1 hingga 14 hari.
Penderita covid-19 yang tidak mempunyai gejala disebut OTG (orang tanpa gejala). OTG adalah orang yang memiliki kemungkinan terpapar covid-19 karena sempat kontak dengan pasien covid-19 dalam radius kurang lebih 1 meter dan dalam waktu 10–15 menit. Sebagai contoh, pasangan suami istri. Jika suami terinfeksi covid-19, maka otomatis sang istri harus melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah dirinya terinfeksi atau tidak, walaupunistri tidak menunjukkan gejala apapun. Jika hasil rapid test menunjukkan hasil reaktif dan swab positif, maka sang istri dapat dinyatakan sebagai OTG.
Lalu, mengapa hanya ada beberapa orang saja yang terinfeksi COVID-19 tanpa gejala?
Sebab tiap orang memiliki tingkat imunitas yang berbeda. Secara umum, antibodi akan semakin memburuk apabila umur seseorang semakin bertambah.
Memang benar bahwa kondisi emosional seseorang akan mempengaruhi kinerja antibodi. Apabila seseorang stress, maka antibodi akan melemah. Sebab antibodi diproduksi oleh kelenjar, yaitu kelenjar thymus.
Itulah sebabnya bayi saja bisa sembuh dari COVID-19 karena kondisi emosionalnya tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja kelenjar tersebut , bayi hanya mengenal tertawa dan menangis.
Jika ingin menaikkan antibodi cara yang paling utama ialah tidak stress dan tidak banyak pikiran. Rileks saja!
Pimpinan teknis covid-19 WHO (World Health Organization), mengatakan bahwa penularan covid-19 dari Orang Tanpa Gejala (OTG) sangat jarang terjadi. Namun, ia menekankan pengamatan tersebut didasarkan pada serangkaian studi yang relatif kecil.
Bukti menunjukkan bahwa orang dengan gejala adalah yang paling menular, tetapi penyakit ini dapat ditularkan sebelum berkembang. Meskipun sebagian orang dinyatakan positif tanpa gejala, tidak diketahui berapa banyak dari orang-orang ini bisa menginfeksi orang lain.
Dr Van Kerkhove mengatakan, bukti yang ia diskusikan berasal dari negara-negara yang telah melakukan pelacakan kontak secara terperinci.
Studi yang menguji sampel populasi untuk menemukan kasus tanpa gejala, dan kemudian melacak kontak mereka, menemukan infeksi sekunder jauh lebih sedikit daripada pada kontak orang yang memiliki gejala.
Hal ini membuat WHO sempat menyimpulkan, “Bukti yang tersedia dari pelacakan kontak yang dilaporkan oleh negara-negara anggota menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi tanpa gejala jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus daripada mereka yang mengalami gejala.
Jika anda positif COVID-19, usahakan jangan menularkannya pada orang lain dengan cara menjaga jarak (paling dekat 1 m) dan perhatikan jika gejala mulai muncul atau tidak (batuk, demam, sesak napas). Jika batuk atau bersin, tutup mulut dengan tisu dan buang di tempat sampah. Jika anda nantinya mengalami gejala-gejala yang lebih parah, hubungi dokter agar anda bisa dirawat di rumah sakit untuk meringankan gejala.
Semoga bermanfaat.