Inilah yang Akan Terjadi Pada Kulit Anda Jika Tidak Pakai Sunscreen
SB30 Health – Sobat sehat, seringkali banyak orang bertanya : “mengapa kita harus pakai sunscreen? Emang penting banget ya?”
Jangan salah..! Selain bisa membuat kulit terbakar, efek buruk sinar matahari atau sinar UV lainnya adalah bisa menyebabkan kanker kulit.
Efek paparan sinar UV ini bisa dirasakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa dampak jangka pendek meliputi :
- Kulit terbakar matahari (sunburn)
- Kulit menggelap atau menjadi belang
- Kulit kusam
Sementara dampak jangka panjang meliputi :
- Penuaan kulit
- Kulit keriput
- Kulit kendur/tidak kencang
- Muncul bercak-bercak kecoklatan atau flek hitam
- Resiko kanker kulit
Sebenarnya, mengapa kita harus memakai tabir surya?
1. Sinar ultra violet dapat menyebabkan sunburn
Tabir surya bisa melindungi kulit anda ketika berada di luar ruangan, terutama saat berada di bawah sinar matahari.
Cahaya matahari pada saat cuaca mendung bisa terasa hangat dan tidak terlalu panas. Namun ternyata, sinar UV tetap bisa menembus kulit dan mempengaruhi kondisi kulit kita. Cahaya matahari ini bisa membuat kulit kita mengalami sunburn, jika tidak memakai tabir surya. Sunburn adalah keadaan ketika kulit menjadi kemerahan setelah berada di bawah terik matahari terlalu lama.
Sinar UV juga dapat menyebabkan kulit terasa seperti terbakar. Hal ini biasanya disebabkan oleh paparan sinar UV B.
2. Pelindung alami pada kulit tidak cukup melindungi
Sebenarnya, kulit kita memiliki senjata untuk melindungi diri dari cahaya matahari yang berbahaya. Saat sinar UV masuk ke kulit, senjata pertama kulit kita adalah melanin.
Melanin adalah zat pigmen pada kulit yang berwarna gelap. Zat melanin ini bekerja menyerap sinar UV dan mengalihkannya lewat sel yang sehat. Kemudian, selain melanin, kulit kita juga meningkatkan ketebalan di lapisan kulit terluar.
Biasanya lapisan ini adalah sel kulit mati yang dapat menghalangi sinar UV untuk masuk ke sel kulit di bagian dalam. Kulit juga punya kemampuan untuk memperbaiki DNA dan protein yang rusak. Akan tetapi, pelindung alami ini tentunya tidak cukup kuat untuk melindungi kulit kita.
3. Kulit akan mengalami kerusakan
Ketika kulit kita terbakar sinar matahari, maka tubuh akan mengirimkan darah ke bagian yang “terbakar”. Inilah yang meneyebabkan kulit kita terlihat kemerahan.
Jadi, bahaya sinar ultraviolet yang ketiga adalah dapat memberikan efek kemerahan pada kulit. Secara umum, sinar UV terutama sinar UV B dapat menimbulkan gejala kemerahan pada kulit. Hal ini merupakan suatu bentuk iritasi kulit yang terpapar sinar ultraviolet. Biasanya, gejala ini juga disertai rasa gatal pada bagian kulit yang memerah.
Bagian kulit yang terbakar akan terasa hangat bila dipegang. Kulit yang terkena sunburn juga akan terasa sakit dan bisa sampai mengelupas.
4. Menimbulkan penyakit katarak
Katarak merupakan kondisi mata yang tertutupi atau terhalang selaput-selaput tertentu sehingga membuat penglihatan menjadi berkabut dan cukup jelas. Selain faktor usia, paparan sinar UV juga menjadi salah satu pemicu timbulnya katarak.
5. Dapat memicu pertumbuhan sel kanker
Paparan sinar UV dapat menimbulkan terjadinya kerusakan fotokimia pada DNA dari sel-sel yang berada di dalam tubuh. Hal ini akan memicu terbentuknya kanker, terutama kanker kulit pada manusia. Selain itu, radiasi sinar UV A juga dapat menembus dermis sehingga merusak sel kulit.
Sinar matahari di siang dan sore hari sangat riskan untuk merusak kulit. Sel-sel kulit dapat memburuk akibat terkena sinar matahari.
6. Kulit dapat kehilangan elastisitas
Paparan sinar UV A yang dapat menembus bagian demis kulit dapat merusak sel-sel yang berada pada dermis. Hal ini membuat elastisitas kulit menjadi berkurang. Kerutan pada kulit merupakan salah satu efek samping dari berkurangnya elastisitas kulit.
Orang yang memiliki kulit berwarna terang lebih mudah terkena sunburn daripada mereka yang berkulit gelap. Pasalnya, produksi zat warna gelap atau melanin di tubuhnya lebih sedikit.
Selain itu, produk tabir surya perlu disesuaikan dengan kebutuhan kulit. Angka SPF yang tertera pada produk tabir surya menunjukkan kemampuan produk tersebut untuk melindungi kulit dari sinar UV. Semakin tinggi nilai SPF dan PA maka semakin tinggi pula kemampuan perlindungannya.
SPF dengan angka paling tinggi cocok untuk digunakan oleh orang berkulit putih pucat. Kulit dengan shade terang memerlukan SPF yang cukup tinggi, yaitu SPF 50 atau lebih. Sementara kulit dengan medium shade cukup menggunakan tabir surya ber-SPF 30. Begitupun dengan kulit gelap yang cukup dengan hanya menggunakan tabir surya ber-SPF 15–20. Kulit gelap membutuhkan lebih sedikit SPF karena jumlah melanin dalam kulit berperan dalam perlindungan kulit.
Produk tabir surya harus diaplikasikan secara berkala setiap 2–3 jam sekali. Hal ini dikarenakan berkurangnya efektivitas produk saat kita beraktivitas, misalnya disebabkan oleh keringat dan air wudhu. Produk tabir surya sebaiknya digunakan sesuai dengan kebutuhan kulit. Pasalnya, penggunaan produk tabir surya dengan SPF yang terlalu tinggi untuk kulit dapat berdampak negatif pada kulit.