Apakah Pemanis Stevia berbahaya?
Hallo sobat sehat, kembali lagi dengan saya Dr. Sung. Kali ini saya mau membahas sesuatu yang manis-manis yang saat ini sedang dibicarakan satu pemanis yang katanya sehat, zero callori jadi simak tulisan berikut ini.
Sebelum saya jelaskan, untuk sobat sehat yang sedang mencari produk-produk yang mendukung gaya hidup sehat seperti suplemen, vitamin dan mineral silahkan kunjungi website ini www.boxsehat.com disana ada beberapa pilihan yang mungkin cocok untuk anda.
Oke sobat sehat, kalau kita bicara soal makanan atau minuman yang terpenting adalah rasa. Rasa ini macam-macam ada yang kecut dari jerut nipis, ada yang asin dari garam, rasa manis pada gula atau rasa pahit ketika putus cinta hehehe. Jadi berbagai macam rasa ini tetapi ada satu yang paling kontroversial yaitu rasa manis. Terkadang rasa manis ini di kambing hitamkan, jangan makan yang manis-manis nanti giginya berlubang dan banyak penyakit yang disebabkan karena rasa manis.
Apakah anda pernah dengar seperti ini atau bahkan sering dengar seperti ini?
Jadi selama ini rasa manis sering di perdebatkan, padahal yang perlu di perhatikan adalah pemanisnya. Jadi disini saya mengambil satu referensi dari peraturan badan pengawasan obat dan makanan no 11 tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan. Jadi pemanis alami atau Natural Sweetener yang di temukan dalam bahan alam meskipun prosesnya secara sintetik maupun fermentasi.
Disini saya akan sebutkan ada pemanis alami seperti Sorbitol, Sorbitol syrup dengan kode INS nya atau Internasional Numbering System, Isomalt, Thaumatin, Steviol glycosides, Maltitol, Lactitol,Xylitol,Erythritol jadi itu adalah pemanis-pemanis yang alami. Kemudian ada juga pemanis buatan atau Artifical Sweetener seperti Acesulfame potassium, Aspartame (Sudah pernah saya bahas di Channel youtube SB30Health) karena waktu itu lagi heboh-hebohnya ini yang dapat menyebabkan kerusakan otak dll. Kemudian Saccharin, Sucralose, Neotame.
Dari pemanis yang sudah saya sebutkan tadi, yang mau saya bahas kali ini adalah pemanis alami yaitu stevia karena saat ini sedang banyak di perbincangkan.
Saya dapat referensi kalau stevia ini tanaman asli America Selatan yang sudah di budidayakan cukup lama dan penemuan stevia di sekitar tahun 1887 oleh ahli botani Antonio Bertoni. Yang karena rasanya yang manis stevia ini mempunyai banyak julukan seperti daun madu, daun manis paraguay dan candy leaf. Jadi sebenarnya zat apasih yang memberikan rasa manis pada daun ini. Ada zat aktif yang namanya steviol glikosida itulah yang memberikan rasa manis. Untuk tingkat kemanisannya sendiri itu 300 kali lebih manis di bandingkan gula dapur jadi kita gunakan sedikit saja itu rasanya sudah manis.
Pemanis stevia ini aman untuk di makan bagi mereka yang menderita diabetes karena tidak menyebabkan lonjakan insulin dan rendah kalori atau zero calori.
Bagaimana sih stevia ini bisa di metabolisme oleh tubuh kita?
Yang membedakan dengan gula dapur adalah di metabolisme oleh tubuh kita. Saya disini dapat juga dari literatur yang mengatakan bahwa pada manusia Steviol glycosides tidak di hedrolisis oleh enzim pencernaan saluran pencernaan bagian atas dan tidak di serap melalui bagian atas saluran pencernaan. Steviol glycosides masuk kedalam usus besar dimana stevia ini mengalami degradasi microba dari keluarga bacteriodaceae dan menghasilkan pelepasan steviol. Berbeda dengan gula dapur yang kita konsumsi setiap hari misalnya pada teh / kopi ini akan di serap oleh tubuh dan meningkatkan insulin.
Walaupun aman digunakan stevia sebagai pemanis alamai makanan dan minuman tetap harus melihat dosisnya. Gula pasir yang kita gunakan ada dosis hariannya. Kalau kita ikuti standart kemnekes yaitu tidak melebihi dari 50 gram / hari, sedangkan dari ada kalau tidak salah itu tidak boleh melebihi 30 gram / hari untuk pria. Kalau untuk stevia sendiri dosis yang disarankan tidak melebihi 4mg / kg berat perhari. Jadi misalnya orang dengan berat badan 50kg di kalikan dengan 4gram adalah 200 mg / hari. Memang rasanya yang sudah manis 300 kali lebih manis dari gula dapur.
Jadi itu adalah penjelasan tentang stevia pemanis yang sekarang sedang ramai di perbincangkan apakah baik atau tidak. Ini saya dapat datanya dari BPOM, jadi stevia ini aman tapi sekali lagi harus perhatikan dosis maximal yang bisa anda konsumsi dalam waktu satu hari. Anda juga harus perhatikan makan atau minuman apapun yang masuk ke tubuh kita ada namanya hipersensitivitas. Buat anda yang mempunyai hipersensitivitas di bahan ini sebaiknya tidak mengkonsumsinya.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua, sukses semua salam hebat luar biasa.